Pengertian Perawatan Saluran Akar Gigi
Perawatan saluran akar gigi atau endodontik, merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengobati kerusakan pada rongga gigi. Misalnya seperti saraf dan pulpa gigi yang teriritasi, gigi atau gusi meradang, atau adanya infeksi akibat pembusukan yang dalam, tambalan kasar, hingga retakan pada gigi.
Perlu diingat bahwa saluran akar gigi adalah rongga yang terdapat pada bagian tengah gigi. Di mana rongga ini berisi pembuluh darah dan saraf. Urat saraf yang terdapat pada rongga gigi tidak memiliki fungsi lain selain fungsi sensorik, yaitu untuk merasakan suhu panas atau dingin pada makanan.
Manfaat Perawatan Saluran Akar Gigi
Perawatan saluran akar hampir tidak menimbulkan rasa sakit dan sering kali membuat seseorang merasa lebih tidak nyaman selama pemulihan, dibandingkan dengan pencabutan gigi. Berkat teknik modern dan anestesi yang efektif, pasien yang mengalami saluran akar enam kali lebih mungkin untuk menggambarkannya sebagai tanpa rasa sakit daripada pasien yang giginya dicabut.
Ketika kamu menjalani saluran akar atau perawatan endodontik lainnya, pulpa yang meradang atau terinfeksi diangkat dan bagian dalam gigi dibersihkan dan didesinfeksi dengan hati-hati, kemudian diisi dan ditutup dengan bahan seperti karet yang disebut gutta-percha. Setelah itu, gigi direstorasi dengan mahkota atau tambalan untuk perlindungan dan akan terus berfungsi seperti gigi lainnya.
Kapan Harus Melakukan Tambal?
Penting untuk segera memeriksakan kondisi ke dokter gigi jika kamu mengalami sakit gigi, demi memastikan adanya infeksi pada gigi atau tidak. Sebab, perawatan saluran akar diperlukan ketika rontgen gigi menunjukkan bahwa pulpa telah rusak oleh infeksi bakteri. Gejala dari infeksi pulpa meliputi:
- Sakit saat makan atau minum makanan dan minuman panas atau dingin.
- Sakit saat menggigit atau mengunyah.
- Gigi goyang.
Saat infeksi berkembang, gejala ini sering hilang saat pulpa mati. Akibatnya, gigi tampak sudah sembuh, tetapi infeksi sebenarnya telah menyebar melalui sistem saluran akar. Pada akhirnya, kondisi ini berpotensi menimbulkan gejala lebih lanjut seperti:
- Rasa sakit saat menggigit atau mengunyah kembali.
- Pembengkakan gusi di dekat gigi yang sakit.
- Nanah mengalir dari gigi yang terkena.
- Pipi atau rahang bengkak.
- Warna gigi menjadi lebih gelap.