Pengertian Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi anak adalah pemberian vaksin pada anak untuk melindungi mereka dari penularan penyakit tertentu. Vaksin terbuat dari kuman yang sudah melalui proses pelemahan atau bahkan dimatikan. Vaksinasi anak akan menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga merangsang terbentuknya zat antibodi. Dengan begitu, tubuh anak lebih kuat terhadap infeksi di masa mendatang.
Tidak hanya menghindarkan anak dari serangan penyakit serius, vaksinasi anak juga bisa melindungi masyarakat yang lebih luas. Sebab, imunisasi membantu meminimalkan terjadinya penyebaran penyakit. Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari dua jenis, yaitu imunisasi dasar dan lanjutan. Jadwal imunisasi dasar dan lanjutan tersebut akan tergantung pada usia anak. Imunisasi dasar merupakan langkah pencegahan utama dari berbagai penyakit menular. Sedangkan imunisasi lanjutan bertujuan untuk menjaga imunitas anak tetap optimal seiring bertambahnya usia. Selain itu, ada juga imunisasi ulangan atau booster sebagai penguat kekebalan. Namun, tak semua jenis imunisasi memiliki booster. Sebab, ada jenis vaksin yang hanya diberikan sekali seumur hidup.
Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Anak
IDAI telah memperbarui jadwal imunisasi dasar anak pada tahun 2023. Jadwal terbaru ini dapat memudahkan dokter maupun orangtua dalam memberikan vaksinasi anak yang tepat sesuai dengan usianya.
- Vaksin hepatitis B
Jadwal imunisasi hepatitis B pada bayi pertama kali 24 jam setelah lahir. Namun, jika bayi lahir dengan berat badan di atas 2 kg, pemberian vaksin ditunda sampai usianya mencapai 1 bulan. - Vaksin BCG
Jadwal imunisasi selanjutnya adalah vaksin BCG yang diberikan sebelum bayi menginjak 2 bulan. Namun, jadwal terbarunya yaitu sesaat setelah lahir atau sebelum bayi menginjak 1 bulan. - Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)
Jenis vaksin anak ini diberikan sebanyak 3 dosis berturut-turut. Jadwal imunisasinya saat berusia Si Kecil berusia 2, 3, dan 4 bulan. - Vaksin polio
Pemberian jadwal imunisasi polio dilakukan sebanyak 4 kali. Dosisnya saat bayi masih berusia 0–1 bulan. Kemudian, lanjut saat usianya menginjak 2, 3, dan 4 bulan berturut-turut. - Vaksin Hib
Pemberian imunisasi HiB biasanya dikombinasikan dengan hepatitis B dan DPT. pemeriannya saat Si Kecil berusia 2, 3, dan 4 bulan. Jenis vaksinnya disebut dengan DPT-HB-Hib. - Vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella)
Jadwal imunisasi pertamanya adalah saat Si Kecil menginjak 12–15 bulan. Anak pada masa prasekolah yang belum mendapat dosis pertama MMR harus diberi satu dosis vaksin.
Jadwal Imunisasi Lanjutan untuk Anak
Beberapa jenis vaksin di atas memiliki jadwal imunisasi lanjutan. Tujuannya memberikan perlindungan yang berkelanjutan. Selain itu, memperkuat respons kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
- Vaksin hepatitis B: 0 & 18 bulan
Dosis kedua vaksin diberikan saat Si Kecil menginjak 18 bulan. Jadwal imunisasi kedua dan ketiga bersamaan dengan jenis vaksin lainnya. Salah satunya, yaitu DPT untuk penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. - Vaksin BCG
Jadwal imunisasi BCG hanya diberikan sekali seumur hidup dan tidak ada lanjutan. Sebab, vaksin ini mampu memberikan perlindungan yang berlangsung seumur hidup setelah pemberian satu dosis. - Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)
Lanjutan dari vaksin DPT adalah booster saat Si Kecil berusia 5 tahun. Dilanjutkan dengan beberapa kali imunisasi lanjutan saat 5–7 tahun dan 10–18 tahun. - Vaksin polio
Pemberian imunisasi polio dosis kedua ibu lakukan ketika anak menginjak 18 bulan. Jenis vaksin ini dikenal dengan booster polio. Tujuannya mempertahankan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. - Vaksin Hib
Jadwal imunisasi lanjutan saat Si Kecil berusia antara 15–18 bulan. - Vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella)
Vaksin lanjutan atau booster bisa ibu berikan saat Si Kecil berusia 18 bulan dan 5–7 tahun. Selain itu, imunisasi ini juga bisa ibu lakukan saat anak berusia 6 bulan ingin bepergian antar benua.